Friday, 22 Nov 2024
Home
Search
Menu
Share
More
26 Sep 2024 00:28 - 3 minutes reading

Nabi marah kepada Umar gara gara isi taurat

Nabi shalallahu alaihi wasallam aja marah kepada Umar, karena ia menunjukkan taurat kepada nabi shalallahu alaihi wasallam…

(⛔ La kenapa kok malah ada kolaborasi Al Qur’an dan Injil)

https://chat.whatsapp.com/EqlIkAsSW7M1sVkGPEuoT2

 

💧Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak pernah marah karena perkara pribadi.

* Beliau adalah manusia yang paling lembut kepada semua makhluk yang berinteraksi dengannya.

* Akan tetapi, dalam sebuah peristiwa, muka beliau memerah. Menahan amarah.

* Sebabnya, beliau mendengar salah satu kalimat yang terlontar dari lisan mulia Sayyidina Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhu.

 

🤔Ucapan apakah yang disampaikan oleh al-Faruq hingga wajah Nabi memerah?Umar bin Khathtab,

 

💧sebagaimana dituturkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnad

* dari sahabat mulia Abdullah bin Jabir, baru saja mendatangi salah satu keturunan Yahudi Bani Quraizhah, di Madinah.

* Dari sahabatnya itu, Khalifah kedua kaum Muslimin ini mendapatkan potongan ayat Taurat yang asli.

* “Ia,” tutur Umar dengan nada riang, “menuliskan beberapa kalimat singkat, tapi padat maknanya.”

* Lalu Umar meminta izin Nabi, “Bolehkah aku memberikannya kepadamu, ya Rasulullah?”

 

* “Aku,” kisah Jabir bin Abdullah Radhiyallahu ‘anhu yang menyaksikan kejadian amat penting ini,

* “melihat wajah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam langsung berubah!”

 

* “Tidakkah engkau?” tanya Jabir kepada Sayyidina Umar bin Khaththab, “melihat perubahan wajah (memerah, menahan amarah) Rasulullah?”

 

* Menyadari kekeliruannya itu, Sayyidina Umar segera mengucapkan kalimat agung yang amat masyhur ini,

* “Saya rela Allah Ta’ala sebagai Rabbku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad sebagai Nabiku.”

 

* Tunai mendengar pengakuan Umar, Jabir menuturkan, “Maka hilanglah kemarahan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,

* kemudian beliau bersabda, *‘Demi Allah Ta’ala yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya,*

* *jika Musa berada di tengah-tengah kalian, lalu kalian mengikutinya dan meninggalkanku, niscaya kalian sesat.*

* Sungguh, kalian adalah umat yang menjadi bagianku dan aku merupakan Nabi yang menjadi bagianmu.’”

 

🤔Bagaimana kira-kira respons Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam jika beliau masih berada di tengah-tengah kita?

* Padahal Umar, dalam riwayat di atas, hanya hendak mengonfirmasi kebenaran kalimat dalam kitab Taurat tersebut dan tidak sedikit pun menafikan makna al-Qur’an.

 

Sedangkan kini, ada begitu banyak kaum yang mengaku ustadz, cendekiawan Muslim, atau minimal disebut demikian oleh kelompoknya,

* lalu bertanya retoris seraya meragukan / mengkolaborasikan makna al-Qur’an.

* Seakan akan , terlihat Al Qur’an & Injil, ada persamaan nya di masa sekarang – Subhanallah

 

🤲Ya Allah, lindungilah kami dari godaan setan.

Jangan biarkan kami berpaling dari al-Qur’an dan cegah kami dari merujuk kepada selain Kalam-Mu yang Suci itu. Aamiin.Wallahu a’lam

 

Fram – barakallahu fikum

@sorotan semua orang @sorotan SEMUA ORANG Pengikut Sunnah Pengikut Pengikut