Friday, 22 Nov 2024
Home
Search
Menu
Share
More
27 Sep 2024 22:02 - 2 minutes reading

Lemah lembut terhadap anak

๐Ÿ’žLembut lah, terhadap anak anak

๐Ÿ’งDan diantara pilar dalam pendidikan anak adalah:
* bersikap lemah lembut terhadap mereka,
* dan memperlakukan mereka dengan kasih sayang,
* ihsan,
* berhati-hati
* dan menjauhi dari sikap kasar,
* keras, dan
* cuek.
https://chat.whatsapp.com/EqlIkAsSW7M1sVkGPEuoT2

โ†—๏ธRasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam bersabda :
ยซููŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุฑู‘ููู’ู‚ูŽ ู„ูŽุง ูŠูŽูƒููˆู†ู ูููŠ ุดูŽูŠู’ุกู ุฅูู„ู‘ูŽุง ุฒูŽุงู†ูŽู‡ูุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูู†ู’ุฒูŽุนู ู…ูู†ู’ ุดูŽูŠู’ุกู ุฅูู„ู‘ูŽุง ุดูŽุงู†ูŽู‡ูยป

* Karena sesungguhnya tidaklah kelemahlembutan ada pada sesuatu
* melainkan ia akan menghiasinya,
* dan tidaklah ia dicabut dari sesuatu melainkan ia akan memperburuknya.
* (HR. Muslim : 2594)

๐Ÿ’งDan kasih sayang serta kelemahlembutan dan ini wajib dimulai sejak mereka berusia dini dan terus dilakukan secara berkesinambungan bersama mereka.
* Karena itu merupakan sebab kedekatan, kecintaan anak dengan orang tuanya.
* Dengan adanya kedekatan dan kecintaan ini, pengarahan nasehat kepada kebaikan akan lebih mudah dilakukan dan diterima.

๐Ÿ’งDalil-dalilnya sangat banyak dari sunnah nabi yang menjelaskan pilar pendidikan ini.
* Dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi mencium Hasan Bin Ali radhiyallahu โ€˜anhuma
* sedangkan Aqraโ€™ Bin Habis duduk berada disisi beliau lalu Al Aqraโ€™ berkata,
* ุฅูู†ู‘ูŽ ู„ููŠ ุนูŽุดูŽุฑูŽุฉู‹ ู…ูู†ูŽ
ุงู„ูˆูŽู„ูŽุฏู ู…ูŽุง ู‚ูŽุจู‘ูŽู„ู’ุชู ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ุฃูŽุญูŽุฏู‹ุงุŒ ููŽู†ูŽุธูŽุฑูŽ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุซูู…ู‘ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ยซู…ูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ูŠูŽุฑู’ุญูŽู…ู ู„ุงูŽ ูŠูุฑู’ุญูŽู…ูยป

* โ€œAku memiliki sepuluh anak, tidaklah aku menciumi seorang pun dari mereka
* lalu Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam pun memandangnya sambil berkata,
* โ€œBarangsiapa yang tidak mengasihi ia tidak akan dikasihi
* (HR Al Bukhari : 5997, Muslim : 2594)

๐Ÿ’งDari Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu โ€˜anha berkata,
ุฌูŽุงุกูŽ ุฃูŽุนู’ุฑูŽุงุจููŠู‘ูŒ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ: ุชูู‚ูŽุจู‘ูู„ููˆู†ูŽ ุงู„ุตู‘ูุจู’ูŠูŽุงู†ูŽุŸ ููŽู…ูŽุง ู†ูู‚ูŽุจู‘ูู„ูู‡ูู…ู’ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ : ยซุฃูŽูˆูŽุฃูŽู…ู’ู„ููƒู ู„ูŽูƒูŽ ุฃูŽู†ู’ ู†ูŽุฒูŽุนูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูู†ู’ ู‚ูŽู„ู’ุจููƒูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽุฉูŽยป

* Telah datang seorang Arab Badui kepada Rasulullah dan berkata, โ€œKalian menciumi anak-anak?
* Kami tidak mencium mereka.
* Maka Nabi bersabda, โ€œApakah yang bisa miliki untukmu, setelah Allah telah mencabut dari hatimu rasa kasih sayang?โ€.
* (HR Al Bukhari : 5998)

Wallahu a’lam
Fram min ust abu Ghozie hafizahullah