Allah cinta hamba yang
1. Bertakwa
2. Kaya
3. Dan tak di kenal orang
عَنْ سَعْدِ بْنِ أَبِيْ وَقَّاصٍ رضي الله عنه قاَلَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم يَقُوْلُ: “إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِيَّ الْغَنِيَّ الخَفِيَّ.” أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ.
https://chat.whatsapp.com/EqlIkAsSW7M1sVkGPEuoT2
Dari Sa’ad bin Abi Waqqas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: *”Aku mendengar
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Sesungguhnya Allah mencintai
hamba-Nya yang bertakwa, kaya, dan tersembunyi.'”*
(HR. Muslim)
* Saat itu di Madinah sedang ada yang berpolitik
* Sa’ad bin Abi waqash tidak suka politik
* Sikap seorang muslim, ketika ada fitnah, menjauhi fitnah tersebut
* Mengembala kambing lebih baik dari pada mengurusi fitnah fitnah yang sedang terjadi
📝Faedah
1. Ketakwaan
* Orang yang bertakwa, menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya
* Talq Ibnu habib – kita melaksanakan perintah Allah dengan cahaya Allah dengan berharap pahala, dan kita menjauhi kemaksiatan dengan cahaya Allah, dengan takut kepada adzab Allah
* Fokus dalam ibadah, lebih baik dari pada mengurusi fitnah, politik dan permusuhan kaum muslimin
* Takwa wasiat yang harus di ulang ulang dalam dakwah
2. Kaya
* Kaya di sini adalah, orang yang merasa cukup yang dia dapatkan, walaupun secara nyata, hartanya sedikit artinya, dia kaya jiwa
* Imam Nawawi berkata – tidak termasuk kekayaan dengan banyak nya harta , namun kekayaan sebenarnya adalah kekayaan hati
* Hingga ia senantiasa mencari harta secara cukul, dan tidak berambisi dengan dunia
3. Tidak di kenal orang
* Ulama mengartikan berbeda :
* A. Tidak suka ketenaran- Suka menyendiri ( Al Khofi)
* B. Orang yang sibuk unik memenuhi kebutuhan keluarga nya ( Al hafi)
* Kedua di atas adalah apa yang di lakukan oleh Saad bin Abi waqash Radhiyallahu Anhu
* *Di dalam hadits di atas:*
1. Allah memiliki sifat cinta / mahabbah
* Qaidah – kita menentukan dan menafikan sifat sifat dan nama nama, yang Allah tentukan sendiri, dan Rasulullah terang kan
* Tanpa tahrif/ takwil menyeleweng , tamsil -memisalkan, taktil meniadakan, Takyif membagaimanakan
2. Siapa saja yang ingin dapat kecintaan dari Allah, maka berusaha memiliki 3 sifat di atas
* Berusaha bertakwa, kaya hati, dan tidak suka ketenaran
* Beruntung orang yang Islam , dia mendapatkan Rizki yang cukup, dan Allah beri dia qonaah dengan apa yang dia punya
* Sebisa mungkin untuk menjadi orang yang tenar, kecuali Allah berikan dia Taufiq, hingga dia terkenal karena kebaikan, atau amal shaleh nya
* Lebih baik tidak terkenal di dunia, namun terkenal di langit
* Betapa banyak orang yang terkenal di bumi, namun dia tidak di kenal oleh penduduk langit
* Dan betapa banyak, dia tidak terkenal di penduduk bumi, namun terkenal di penduduk langit
3. Menjauh dari manusia, lebih baik bercampur baur dengan mereka
* Uzlah – mengasingkan diri dari manusia,
* mana yang lebih baik, uzlah atau tidak?
* A. Uzlah lebih baik – Sa’ad bin Abi waqash – uzlah lebih baik
* B. Said Ibnu musayyid, Abdullah Ibnu Mubarak, imam Syafi’i dan imam Ahmad – tidak perlu uzlah
* Dalil – seorang mukmin yang berbaur dengan manusia dan sabar atas gangguan, lebih baik dari pada tidak bersabar atas gangguan
* Syaikh Soleh Al Fauzan – pertengahan – di dalam berbaur menimbang maslahat dan mudhorot nya
* Jika manusia takut fitnah di sekitar kaum muslimin, dan ingkar mungkar susah, maka uzlah lebih baik
* Jika ia aman dari fitnah, bahkan dia bisa amar makruf nahi mungkar, maka dia wajib berbaur dengan manusia
* Al khottobi , menukil imam Syafi’i, merenungi diri sendiri ada pertimbangan:
* Wahai Yunus , (menasehati sahabat nya), menyendiri dari manusia bisa menimbulkan permusuhan
* Dan terlalu berbaur dengan manusia, bisa menyebabkan pertemanan yang buruk
* Jadilah pertengahan, kadang berbaur,kadang menyendiri
* Wallahu a’lam
* Fram min ust Surya hafizahullah