Nabi shalallahu alaihi wasallam aja marah kepada Umar, karena ia menunjukkan taurat kepada nabi shalallahu alaihi wasallam…
(⛔ La kenapa kok malah ada kolaborasi Al Qur’an dan Injil)
https://chat.whatsapp.com/EqlIkAsSW7M1sVkGPEuoT2
💧Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak pernah marah karena perkara pribadi.
* Beliau adalah manusia yang paling lembut kepada semua makhluk yang berinteraksi dengannya.
* Akan tetapi, dalam sebuah peristiwa, muka beliau memerah. Menahan amarah.
* Sebabnya, beliau mendengar salah satu kalimat yang terlontar dari lisan mulia Sayyidina Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhu.
🤔Ucapan apakah yang disampaikan oleh al-Faruq hingga wajah Nabi memerah?Umar bin Khathtab,
💧sebagaimana dituturkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnad
* dari sahabat mulia Abdullah bin Jabir, baru saja mendatangi salah satu keturunan Yahudi Bani Quraizhah, di Madinah.
* Dari sahabatnya itu, Khalifah kedua kaum Muslimin ini mendapatkan potongan ayat Taurat yang asli.
* “Ia,” tutur Umar dengan nada riang, “menuliskan beberapa kalimat singkat, tapi padat maknanya.”
* Lalu Umar meminta izin Nabi, “Bolehkah aku memberikannya kepadamu, ya Rasulullah?”
* “Aku,” kisah Jabir bin Abdullah Radhiyallahu ‘anhu yang menyaksikan kejadian amat penting ini,
* “melihat wajah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam langsung berubah!”
* “Tidakkah engkau?” tanya Jabir kepada Sayyidina Umar bin Khaththab, “melihat perubahan wajah (memerah, menahan amarah) Rasulullah?”
* Menyadari kekeliruannya itu, Sayyidina Umar segera mengucapkan kalimat agung yang amat masyhur ini,
* “Saya rela Allah Ta’ala sebagai Rabbku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad sebagai Nabiku.”
* Tunai mendengar pengakuan Umar, Jabir menuturkan, “Maka hilanglah kemarahan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,
* kemudian beliau bersabda, *‘Demi Allah Ta’ala yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya,*
* *jika Musa berada di tengah-tengah kalian, lalu kalian mengikutinya dan meninggalkanku, niscaya kalian sesat.*
* Sungguh, kalian adalah umat yang menjadi bagianku dan aku merupakan Nabi yang menjadi bagianmu.’”
🤔Bagaimana kira-kira respons Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam jika beliau masih berada di tengah-tengah kita?
* Padahal Umar, dalam riwayat di atas, hanya hendak mengonfirmasi kebenaran kalimat dalam kitab Taurat tersebut dan tidak sedikit pun menafikan makna al-Qur’an.
Sedangkan kini, ada begitu banyak kaum yang mengaku ustadz, cendekiawan Muslim, atau minimal disebut demikian oleh kelompoknya,
* lalu bertanya retoris seraya meragukan / mengkolaborasikan makna al-Qur’an.
* Seakan akan , terlihat Al Qur’an & Injil, ada persamaan nya di masa sekarang – Subhanallah
🤲Ya Allah, lindungilah kami dari godaan setan.
Jangan biarkan kami berpaling dari al-Qur’an dan cegah kami dari merujuk kepada selain Kalam-Mu yang Suci itu. Aamiin.Wallahu a’lam
Fram – barakallahu fikum
@sorotan semua orang @sorotan SEMUA ORANG Pengikut Sunnah Pengikut Pengikut